Example 728x250
Pendidikan

Dari Rambusa ke Panggung Nasional: Prestasi Siswi SMP OKU Timur

828
×

Dari Rambusa ke Panggung Nasional: Prestasi Siswi SMP OKU Timur

Share this article

BeritaPedia.news, OKU Timur – Siapa sangka, tanaman rambusa yang kerap tumbuh liar di pekarangan desa menjadi jalan bagi dua siswi SMP Negeri 2 Semendawai Timur menuju panggung nasional. Adalah Ketut Ayu Cantika dan Wayan Angel Helena Putri Rusadi, yang bersama guru pembimbing mereka, I Gede Mudita Edi Putra, S.Pd., berhasil menembus final Kompetisi Riset Siswa Indonesia (KREASI) 2025.

Melalui karya berjudul “Rambusa Tea: Eksplorasi Potensi Daun Rambusa dalam Inovasi Teh Celup sebagai Solusi Preventif Diabetes,” keduanya membuktikan bahwa inspirasi besar bisa lahir dari lingkungan terdekat. Berangkat dari keprihatinan melihat masyarakat desa yang banyak terdampak penyakit diabetes, mereka meneliti potensi daun rambusa sebagai bahan alami teh celup yang menyehatkan.

“Awalnya kami hanya penasaran, apakah daun rambusa yang sering dianggap tidak berguna bisa dimanfaatkan. Setelah diuji, ternyata punya potensi sebagai minuman herbal,” tutur Ayu dengan penuh semangat.

Helena menambahkan, proses riset yang mereka lakukan tidak selalu mudah. “Kami sempat ragu apakah hasil penelitian ini layak. Tapi berkat bimbingan guru, kami percaya diri untuk membawa karya ini lebih jauh,” ujarnya.

Final KREASI 2025 akan digelar pada 8 November mendatang di Jakarta. Keberangkatan dua siswi ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, S.Pd., MM., menyebut keberhasilan tersebut sebagai bukti bahwa pendidikan mampu melahirkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Anak-anak kita bukan hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki kepekaan sosial. Riset Rambusa Tea adalah wujud nyata bagaimana ilmu bisa hadir untuk menjawab persoalan sehari-hari,” kata Wakimin.

Hal senada disampaikan Kabid Pembinaan Dikdas, Edi Subandi, S.E., MM. Menurutnya, capaian ini adalah momentum penting untuk menumbuhkan budaya penelitian di kalangan pelajar. “Ini adalah tonggak lahirnya generasi peneliti muda. Mereka bisa melihat potensi lokal dengan kacamata ilmiah, dan itu sangat membanggakan,” ujarnya.

Kebanggaan juga dirasakan Kepala SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kadek Anggraeni, S.Pd. Ia menyebut Ayu dan Helena sebagai contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi.

“Sekolah kami tidak besar, fasilitas juga sederhana. Tapi anak-anak kami mampu menembus tingkat nasional. Itu artinya tekad dan kerja keras lebih utama dari segalanya,” ucap Kadek dengan mata berbinar.

Kini, Ayu dan Helena bukan hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda di OKU Timur. Dari dedaunan rambusa yang kerap terabaikan, lahirlah sebuah inovasi yang mengangkat nama daerah sekaligus menanamkan pesan: mimpi besar bisa tumbuh dari tempat sederhana, asal disirami semangat dan keinginan untuk maju. (*)

Example 728x250
Example 728x250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights