Example 728x250
Pendidikan

Tiga Rekor MURI Warnai OKU Timur, Ternyata Dipersiapkan Dengan Strategi Jitu

475
×

Tiga Rekor MURI Warnai OKU Timur, Ternyata Dipersiapkan Dengan Strategi Jitu

Share this article

BeritaPedia.news, OKU Timur — Semangat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 terasa berbeda di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Di bawah panji semboyan Sebiduk Sehaluan, daerah ini berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan menembus tiga kategori rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sekaligus.

Adapun tiga rekor yang dicatat antara lain yaitu sebagai Peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Guru Terbanyak se-Indonesia, Kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak, dan Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia.

Dua dari tiga rekor tersebut, yakni UKBI guru terbanyak serta Satgas Penanganan Kekerasan terbanyak telah resmi diverifikasi langsung oleh Awan Raharjo, Direktur Pemasaran MURI, yang turut hadir di lokasi acara.

Namun di balik kemeriahan perayaan itu, tersimpan strategi besar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur yang telah dirancang matang sejak awal tahun 2024. Langkah ini bukan sekadar mengejar rekor, melainkan menjadi bagian dari peta jalan penguatan mutu pendidikan dan karakter kebangsaan di tingkat daerah.

UKBI Massal: Wujud Peningkatan Mutu Bahasa dan Profesionalisme Guru

Lebih dari seribu guru dari seluruh kecamatan di OKU Timur turut ambil bagian dalam kegiatan UKBI ini, baik secara daring maupun luring. Menurut Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur, Wakimin, S.Pd., M.M., pelaksanaan tes bahasa tersebut merupakan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

“Kami ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa guru di OKU Timur memiliki kemampuan dan semangat yang tinggi. Bahasa Indonesia bukan sekedar alat komunikasi, tapi juga jati diri bangsa. Melalui UKBI, kami memperkuat martabat itu dengan bukti dan data nyata,” ujar Wakimin, Selasa (28/10/2025).

Satgas Anti Kekerasan: Pendidikan dengan Nurani

Rekor berikutnya datang dari pembentukan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak di lingkungan pendidikan. Inisiatif ini berawal dari keprihatinan meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan.

Melalui koordinasi lintas sekolah dan pemerintahan tingkat kecamatan, Dinas Pendidikan berhasil membentuk lebih dari 500 satgas aktif yang siap menjadi pelindung peserta didik.

Sekretaris Dinas Pendidikan OKU Timur, Dodi Purnama, S.T., M.M., menjelaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar administratif.

“Kami ingin setiap sekolah punya keberanian melapor dan bertindak ketika terjadi kekerasan. Satgas dibentuk bukan untuk seremonial, tapi sebagai barisan nyata penjaga kemanusiaan dalam dunia pendidikan,” tegas Dodi.

lanjut halaman 2

Example 728x250
Example 728x250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights