Example 728x250
Berita

PBNU Resmi Tempuh Jalur Hukum, Gus Yahya: “Kami Tidak Akan Diam Saat Pesantren Dihina”

169
×

PBNU Resmi Tempuh Jalur Hukum, Gus Yahya: “Kami Tidak Akan Diam Saat Pesantren Dihina”

Share this article

BeritaPedia.news, Jakarta — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya mengambil langkah tegas atas tayangan program “Xpose Uncensored” di stasiun televisi Trans7, yang dinilai merendahkan martabat pesantren dan para kiai.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menegaskan bahwa organisasi Islam terbesar di Indonesia ini akan menempuh jalur hukum demi menjaga kehormatan lembaga pendidikan Islam tradisional tersebut.

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/10), Gus Yahya menyatakan bahwa tayangan yang ditayangkan sehari sebelumnya telah menimbulkan kemarahan besar di kalangan pesantren dan warga Nahdliyin.

“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” tegas Gus Yahya dengan nada geram.

Narasi yang Dinilai Melecehkan

Kontroversi bermula dari segmen dalam program Xpose Uncensored yang menampilkan video para santri Pondok Pesantren Lirboyo sedang menyalami kiai sepuh dengan penuh takzim. Namun, tayangan tersebut diberi narasi yang dianggap provokatif dan tidak pantas, menggambarkan para santri “rela ngesot” demi memberikan amplop kepada kiai.

Narasi itu juga menyindir bahwa seharusnya “kiai yang sudah kaya memberi santri, bukan sebaliknya,” sehingga memunculkan kesan merendahkan praktik penghormatan yang telah menjadi tradisi luhur di pesantren.

Menurut PBNU, narasi seperti itu bukan sekadar bentuk kritik, melainkan penghinaan terhadap nilai dan budaya pesantren yang selama ini dijaga dengan penuh kehormatan oleh para ulama dan santri di seluruh Indonesia.

PBNU Siap Ambil Langkah Tegas

Sebagai tindak lanjut, PBNU telah menginstruksikan Lembaga Bantuan Hukumnya (LBH PBNU) untuk memproses kasus ini secara resmi. Mereka akan menuntut pertanggungjawaban dari Trans7 serta induk perusahaannya, Trans Corporation, atas dugaan pelanggaran etika dan kerugian sosial yang timbul.

“Kami akan menempuh jalur hukum. Ini bukan sekadar tentang marah, tapi soal menjaga martabat pesantren dan kehormatan para ulama,” ujar Gus Yahya menambahkan.

Pesan Menyejukkan untuk Warga NU

Meski kemarahan publik tengah memuncak, Gus Yahya mengimbau warga NU, para kiai, dan santri agar tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
Ia menegaskan bahwa perjuangan menjaga marwah pesantren harus dilakukan dengan cara yang bermartabat dan sesuai hukum.

“Kita tidak boleh kehilangan akhlak hanya karena marah. Justru inilah saatnya kita menunjukkan bahwa warga pesantren mampu bersikap bijak dalam menghadapi ujian,” pesan Gus Yahya.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Langkah hukum PBNU ini juga menjadi puncak dari gelombang protes sebelumnya. Sejumlah tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa anggota DPR RI sebelumnya telah mengecam tayangan tersebut, menilai bahwa media seharusnya lebih berhati-hati dalam mengangkat konten sensitif yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan.

Kasus yang telah mengundang reaksi luas di media sosial ini kini dipastikan akan berlanjut ke ranah hukum. PBNU berharap langkah tegas ini dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar tidak semena-mena dalam menilai atau menggambarkan kehidupan pesantren. (Gie)

Example 728x250
Example 728x250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights